Perihal Ibu Karin

1112 Kata

"Ah kakak ipar, kau ini pelit sekali!" Setelah sekian banyak Vivi terus bertanya dari A sampai Z aku tidak menjawab. Biar saja dia terus mengoceh sampai berbusa aku enggan menjawab. Asas dari mana aku harus menjelaskan sesuatu hal yang seharusnya tidak di ketahui seorang gadis. Jika dia tahu, penasaran, lalu ingin merasakannya? Bisa ribet urusannya. "Tidak!" jawabku membuat Vivi langsung menjatuhkan kepala, memeluk tubuhku yang sedang duduk di brankar. "Eh, eh apa yang kau lakukan?" Geli, tangan Vivi terlalu lembut jika mengusap pinggangku. "Tidak ada," jawab Vivi tanpa menatapku. Kami berdua diam, menikmati ketenangan ruangan yang damai bersih dan sepi. Adegan demi adegan besar yang baru saja terjadi kembali menghantam ingatanku. Aku yang di bawa pulang ke rumah Rangga, mengikuti ac

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN