Darah

1267 Kata

Semalaman ku habiskan waktuku dengan menangis. Perlakuan Rangga yang seperti pelecehan terhadapku membuat aku kecewa. Aku masih bisa melihat cintanya untukku, tapi cara dia mempertahankan hubungan kami itu salah. Aku tidak ingin seperti ini. "Sayang! Panggilkan Rangga dan calon mertuamu kemari, sarapannya sudah siap," ujar ibu mengejutkanku. Aku terdiam. Ke kamar Daddy tidak masalah, tapi ke kamar Rangga? Aku tidak ingin ke kamarnya. Aku tidak mungkin ke kamarnya. Aku tidak ingin bertemu dengannya setalah kejadian semalam. "Tapi Bu, potong sayurnya belum selesai ini." Ayolah! Aku tidak ingin kesana, tolong, Buk. "Biar bibik saja yang lanjutkan, Nona" Bik Lastri tiba-tiba datang dan membungkuk. Argh BI! untuk apa? Aku tidak ingin kesana. Kalian! kumohon mengertilah. Aku memelotot

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN