"Bagaimana keadaan Daddy, Dokter Glen?" tanya Rangga cemas, aku sendiri ikut panik. Takut hal buruk terjadi pada Daddy karena aku. Begitu juga dengan ayah, ibu dan Sekertaris Rey. Wajah mereka tak kalah cemas dan paniknya dari pada aku. "Tuan Dharma sudah membaik, saya sudah memberikan obat penenang sesaat padanya," ungkap Dokter Glen membuat kami menghembuskan nafas lega. "Tapi, Tuan muda. Saran saya, pastikan Tuan besar tidak mengalami tekanan berat lagi setelah ini," ungkapnya lagi. Seakan tahu permasalahan yang baru saja terjadi, dokter itu berkata demikian dengan nada memohon. Rangga tak menjawab, hanya diam menatap Daddy nya yang kini mulai tersadar. "Baik, Dok. Terima kasih," jawab Sekertaris Rey inisiatif. "Sudah tugas saya, Tuan." Dokter Glen membungkuk, kemudian keluar di