Aku menatap Tuan Dharma, Tidakkah beliau tahu perihal anaknya yang sudah menikah? Tidak! itu tidak mungkin. Aku mendengar jelas gadis itu memanggil Daddy ketika baru tiba di bandara kala itu. Deringan ponsel terdengar nyaring, aku melihat wajah Rangga sedikit gelisah setelah melihat layar ponselnya. "Ada apa?" tanyaku basa-basi. Aku yakin, yang nelpon itu pasti istrinya. Tuan Dharma, Kakak. Kalian jahat sekali melakukan ini padaku dan wanita itu. Dia pasti sangat sedih suami dan mertuanya ke rumah wanita lain. "Ada apa?" Rangga malah balik tanya. Aku masih menatapnya meminta penjelasan. "Tidak ada apapun sayang, kau lanjut lah makan. Aku akan kembali," ucapnya sambil mengusap rambutku. "Dad, Yah, Bu. Saya permisi sebentar." "Silahkan, Nak," jawab Ibu ramah, sedang Ayah dan Tuan Dh