Si penguntit

1437 Kata

Aku benar-benar pulang sendiri. Meski bersama Sekertaris Rey aku tetap menganggapnya sendiri. Karena bagiku, aku tidak sendiri ketika aku bersama Rangga. Aku akan tetap merasa sendiri jika di keramaian sekalipun karena yang aku butuhkan hanya suamiku, Rangga. Entah sejak kapan aku merasakan hal ini. Yang pasti, itu yang aku rasakan saat ini. Sebentar pun Rangga tidak menghubungi ku, meminta ijin atau hanya sekedar memberiku pesan. Penyambutan di rumah Rangga tetap berjalan tanpa pemiliknya. Dengan langkah gontai aku keluar mengikuti langkah Sekertaris Rey. Berjalan masuk menuju kamar. Terlihat para pelayan tersenyum dan membungkuk padaku. Mereka tersenyum hangat ketika aku melewati nya. "Silahkan, Nona," tutur Sekertaris Rey saat kami sudah berada di depan pintu kamar. "Tunggu, Rey,"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN