Selita menghela napas berat. "Ternyata bersumpah dan mendoakan orang lain dengan doa yang buruk meski orang itu jahat sekalipun adalah sia-sia. Aku seakan termakan dengan sumpahku sendiri. Meski pada akhirnya aku tau hidupnya semakin kaya tapi hatinya kering, aku pun mengalaminya. Karena perbuatanku pun juga tidak bisa dibenarkan. Aku menikah dengan pria yang sangat aku cinta, seolah-olah Sabine adalah anak kandungnya. Hidupku meski berlimpah, tapi selalu merasa tidak pernah puas." Selita tertunduk. "Maafkan aku, Ola. Seharusnya aku tidak menceritakan kelakuan suamimu. Ini hanya kisah lama. Tapi seiring waktu, semua berubah." Selita menyeka air matanya. "Aku lega, hidupku juga tertolong olehnya. Dan Sabine yang menjadi titik balik kesadaranku bahwa hidup harus dijalankan dengan sebaik-ba

