Ola terperangah melihat Akhyar yang masuk ke kamar dengan wajah lebam. Dia bergegas mendekati Akhyar dan membimbingnya masuk ke dalam kelambu. Perasaan Ola bercampur aduk antara kesal dan iba. Kesal karena Akhyar tidak memberitahunya bahwa dia menghubungi Selita dan menuduh Selita terkait harta-harta yang dia serahkan ke Sabine, dan iba melihat keadaannya yang masih menahan sakit. Akhyar mengaduh kesakitan saat merebahkan tubuhnya di atas kasur. Namun sesaat kemudian, terdengar helaan lega dari mulutnya. Ola ikut rebah di sampingnya, dia posisikan tubuhnya menyamping menghadap ke Akhyar yang baring terlentang. "Ambilkan ponselku, Ola," perintahnya pelan. "Untuk apa?" tanya Ola heran. Bukannya menenangkan diri atau membahas apa yang terjadi di luar, tapi Akhyar malah memintanya mengambi

