44

1528 Kata

POV Ilana Aku menatap Umi, tatapannya terlihat sedih bahkan ada air mata di sudut matanya, tapi saat bertemu tatap denganku ia langsung tertawa. Umi lagi-lagi tertawa, dengan tatapan sedih dan tampak terluka. Aku menarik napas panjang dan dalam dengan mata terpejam. Saat pernikahan harus berakhir dengan perceraian, maka anaklah yang akan jadi korban. Aku tahu itu. Itulah sebabnya banyak perempuan yang dikhianati oleh suaminya tapi memilih tetap bertahan, semata-mata demi anak, tak memikirkan perasaannya sama sekali, yang kalau tidak kuat, pasti bisa berakhir depresi dengan mencelakai diri sendiri atau malah orang di sekelilingnya, bisa jadi membunuh anaknya sendiri dengan alasan agar anaknya tidak menderita, jadi anaknya lebih baik mati. Miris. Aku tidak mau hal itu terjadi padaku. Kala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN