POV Ilana
"Kamu terlihat seperti perempuan penggoda, Dik. Apa kamu sedang mencoba menggoda bosmu itu? I-ya?"
Suara Bang Rivan yang terdengar begitu dekat sontak membuatku menoleh. Ia berjalan mendekat dengan kedua tangan di belakang tubuhnya, tatapannya masih amat jengkel, dengan bibirnya melekuk senyum sinis. Masih panas juga ia rupanya. Ia memandangiku dari atas ke bawah, lalu menarik napas sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Kamu tidak pantas berpakaian seperti itu, terlalu v****r untuk tubuhmu yang berisi."
Aku menganga. Terlalu v****r katanya? Tanpa mengatakan apa pun, aku melangkah masuk yang segera di susul olehnya. Aku berhenti di dekat Rifani, menudingnya. Rifani tertegun memandangku. Mungkin kaget tiba-tiba aku marah.
"Kalau aku seperti perempuan penggoda, apa perempuan itu
