POV Ilana Aku kembali menoleh ke belakang, menggerak-gerakkan jari-jari tangan ke udara lantas berkata, "Semangat, Pak! Semangat, pokoknya! Bapak harus jantan! Kejar perempuan itu sampai dapat! Itulah lelaki sejati, harus jantan! Ha ha." Aku tertawa, lalu tersenyum sok manis, kini ganti kedua ibu jariku yang mengacung ke udara dan aku lagi-lagi tersenyum. Pak Adam menggelengkan kepala, ia sedikit menunduk memijit-mijit kening, tampaknya pusing mendengar perkataanku. Habisnya aku gemas, dia terus mencintai dalam diam, itukan begitu menyiksa. Aku tahu karena aku pernah merasakannya pada Aldo dulu. Sampai akhirnya gak kuat lagi memendam rasa yang semakin menggebu saja, akhirnya nekat menembak Aldo sang kakak kelas. Gayung bersambut dia juga rupanya mencintaiku, sayang kami harus berpisah