POV Ilana "Karena ...." Aku gak nyaman dengan sikap bapak. Karena terus kepikiran ucapan Rini yang mengatakan bahwa Pak Adam menyukaiku, maka semalam, aku sengaja ingin membuktikannya sendiri dengan bertingkah seperti tak biasanya, bahkan aku sampai masuk kamar mandi dan berpura-pura akan mandi. Ekspresi Pak Adam yang terlihat gugup, membuatku kini benar-benar yakin bahwa dia memang menyukaiku, bukan menyukai sebagai karyawan yang cekatan, tapi sebagai seorang lelaki normal ke perempuan yang dicintainya. Itu membuatku jadi tidak nyaman terus bekerja satu ruangan dengan Pak Adam. Niatku tadinya malah ingin mengundurkan diri, tapi mengingat belum mendapat pengganti pekerjaan, kuurungkan niat itu. Tapi setidaknya di toko, aku tak harus merasa canggung karena tidak ada Pak Adam. "Karena