POV Ilana "Selingkuhan suamimu itu pasti nangis bahagia," ucap Rini keras. Terlihat di spions wajahnya yang begitu geram. Bukan hanya dia, aku juga sama geramnya. "Gak lama, Rin. Begitu resmi cerai aku langsung usir dia dan Bang Rivan." "Harus itu, La! Kamu gak boleh kalah sama pelakor!" "Kalah? Yang benar aja. Itu rumah Umi! Aku harus memperjuangkannya untuk Umi!" sahutku menggebu-gebu. "Siiip!" Rini mengacungkan ibu jarinya ke udara. "Sumpah liat mukanya tadi, aku nahan diri ingin nonjok!" "Kenapa gak kamu tonjok aja sih? Biar aku juga ikut puas." "Ogah, nanti masuk bui kasihan anak sama suamiku." Benar juga. Aku menarik napas, bertemu Rifani benar-benar membuat moodku buruk, rasanya ingin makan orang. Tarik napas, buang. Tarik napas, buang lagi. Aku mencoba tenang karena marah-m