TUJUH PULUH TUJUH

1310 Kata

London, kehamilan minggu ke-20 “Here you go Mrs. Dewantara.” “Makasih Oppa.” ujar Meta tulus seraya menerima semangkuk seolleongtang buatan Dae Ho. “Oke. Asalkan permintaan lo masuk akal dan lo makan habis gue ga masalah, Ta.” Meta justru terkekeh geli mengingat kejadian demi kejadian aneh yang di alaminya selama semester pertama kehamilan. Sebut saja ketika malam sekembalinya Ian dan Meta dari Jakarta, dini hari di London, Meta tiba-tiba menginginkan rameyon pedas. Begitu Ian turun ke dapur, sialnya semua mie instan khas Korea itu tak satupun tersisa di kabinet dapur mereka. Mau tak mau Ian naik ke atap, menggedor kamar Dae Ho dan meminta putera asli Korea itu memasakkan rameyon untuk sang istri seraya menghujat Ian tanpa henti karena mengganggu tidur nyenyaknya. Dan begitu Ian

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN