Jakarta, tujuh bulan kemudian pasca kepulangan Dewantara’s ke tanah air. Ian termenung menatap Meta dan Amanda – puteri kedua mereka yang sedang terlelap siang itu. Amanda tidak diletakkan di box bayi, melainkan tertidur pulas di samping Meta, lelap dan damai dalam rengkuhan sang Ibu. Entah sudah berapa lama Ian menatap mereka, terpaku, tak mampu berpaling, sesekali bulir bening masih mengalir dari kedua netranya. "Assalammu'alaikum." salam Dirga dan Borne dari pintu kamar rawat inap. "Wa'alaikumsalam." Jawab Ian. Ian menyibak tirai yang menutupi bed Meta, tersenyum menatap kedua sahabatnya yang mendekat, memeluknya erat. "Congrats, bro!" ujar Borne. "Selamat-selamat! Barakallah brother." ujar Dirga. "Kapan sampai?" tanya Ian. "Landing jam sepuluh tadi. Bersih-bersih dulu d