TUJUH PULUH

1194 Kata

Hari ketiga pasca kejadian naas yang menimpa Dirga. Pagi itu, Anggara – Ayah Dirga – dan Irgi meminta keempat sahabat Dirga dan Meta berkumpul di ruang tengah kediaman bersama mereka. “Bagaimana perkembangan Dirga, Pa?” tanya Max pada Anggara. Semalam, Anggara dan Irgi yang menjaga sahabat mereka itu di Rumah Sakit. “Kondisinya secara keseluruhan perlahan membaik. Hanya semalam hb-nya kembali turun, jadi Dirga sempat menjalani transfusi darah kembali.” “Kesadarannya gimana Pa?” kali ini Meta yang bertanya. “Perlahan juga terus membaik, nak. Alhamdulillah.” “Alhamdulillah.” “Ada yang ingin kami bicarakan.” lirih Anggara. Kelima pasang netra penghuni tetap rumah itu menatap Anggara penuh tanda tanya. Berbagai asumsi muncul di benak mereka. “Kamu atau Papa yang cerita, Gi?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN