TUJUH PULUH SATU

1339 Kata

Ian mendorong koper Dirga dari kamarnya, sementara sedari tadi sahabatnya itu hanya berdiam diri di depan televisi. Dirga yang paling tidak suka ada yang membantunya packing, kali ini diam saja saat Ian menempatkan beberapa barangnya ke dalam koper hitam berukuran 22 x 18 x 10 inches. Setelah Ian memintanya berjanji seminggu yang lalu, Dirga yang sempat membeku – lalu tiba-tiba meneteskan air matanya, akhirnya menggangguk tanda setuju untuk melakukan perawatan rehabilitasi medis dan terapi lainnya di Jakarta. "Gue sahabat lo dari kecil, Ga. Kita tumbuh bareng. Lo ga cerita pun, gue tau ada yang lo rasain. Dan gue minta maaf, karena gue ga berani menegur lo, merasa yakin kalau lo akan mampu ngelupain Andien, dan gue justru membiarkan lo sakit sendiri." "Gue... Itu cuma kepikiran sesaat,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN