ENAM PULUH LIMA

1223 Kata

Dua bulan kemudian. Ian melambaikan tangannya seraya tersenyum menatap sang istri yang baru saja keluar dari ruang kuliahnya. Sementara Meta berlari kecil mendekati Ian, menghambur ke dalam pelukan sang suami. “Kok di sini?” tanya Meta. “Kangen kamu.” “Gombal!” Ian hanya menanggapi dengan kekehannya. “Hi, Ian!” sapa seorang sahabat kuliah Meta. “Oh! Hi, Ray!” “Long time no see.” “Iya, gue malas ke tempat lo, habisnya si Max ga pernah ngelirik gue.” Ian tertawa renyah. “Kan udah gue tawarin mau ga gue kenalin official. Lo ga mau.” Ray mendengus, sementara Ian dan Meta justru semakin terkekeh. “Ya sudah, gue tinggal ya. Lapar.” ujar Ray lagi. “Bareng aja Ray?” ajak Meta. “Nggalah, si Ian jarang ke sini, pasti ada yang penting.” Meta mengajak Ian ke taman tak j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN