27. Pelukan Empati

2025 Kata

“Oh, jadi bentar lagi udah masuk internship?” tanya Mbak Nala, kakak kandung Mas Hanif. Hari ini memang Mas Hanif membawaku ke rumah kakaknya untuk berkenalan. Ini adalah rencana dadakan. Hanya jeda tiga hari setelah kami berdua membahas tentang persyaratan menjelang menikah. Karena menurutku ini hal yang baik dan perlu, jadi aku jelas mau. Sejujurnya, aku sudah kepikiran soal kakak Mas Hanif sejak aku menyanggupi ajakannya untuk menikah. Namun, aku tidak berani bertanya lebih dulu karena kesannya jadi aku yang tak sabaran. Untungnya, Mas Hanif lekas sadar kalau aku perlu segera dikenalkan dengan kakaknya. “Iya, Mbak. Dua hari lagi udah pembekalan. Ini pun sebenarnya diundur. Harusnya udah dari bulan-bulan lalu.” “Berapa tahun, ya, kalau internship itu?” “Satu tahun, Mbak. Enam bulan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN