31. Pagi Pertama

2121 Kata

Aku terbangun saat merasakan ada yang bergerak di telapak tanganku. Aku merabanya, dan benda itu tetap bergerak. Geraknya pelan, naik turun teratur. Akhirnya, kubuka mata perlahan lalu mengerjap beberapa kali. Mencoba mengenali benda apa yang sedang kugenggam. “Apa, sih … kok kaya Mas … Hah! Kok Mas Hanif?” Aku refleks duduk saat menyadari aku tidur dengan posisi memeluk Mas Hanif. Aku juga segera beringsut mundur dengan mata melebar kaget. “Ini g-gimana ceritanya? Kok aku tidur di sini? T-terus, yang barusan aku raba itu dadanya?” Aku celingukan, kamar ini bukan kamar yang semalam. Ini kamar siapa? Apa jangan-jangan ini kamar Mas Hanif? Tapi kenapa aku bisa tidur di sini? Aku menatap kanan, Mas Hanif masih terlelap. Aku melirik jam dinding, saat ini masih pukul tiga pagi kurang bebe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN