Gara-gara ucapan Mas Hanif sebelum dia mandi, aku jadi terus kepikiran apa yang akan terjadi malam ini. Aku mendadak takut. Pasalnya, malam ini akan menjadi kali pertama kami tidur satu ranjang lagi setelah kami cukup dekat dan nyaman satu sama lain. Terakhir kami tidur bersama adalah di rumah Ibu Mas Hanif, itu pun ujungnya kami tepar karena posisi saat itu aku lembur, Mas Hanif pun full ngajar dari pagi sampai sore. Saat itu kami pulang ke rumah Ibu karena beliau sakit. Sebelumnya lagi, itu saat di rumahku—atau lebih tepatnya di kamarku. Saat itu kami masih belum terlalu dekat seperti sekarang. Kami hanya tidur bersebelahan dalam diam, lalu selesai. Kalau tidak salah ingat, total kami tidur bersama baru empat malam, dan keempat-empatnya tidak ada yang terjadi. Suasana di antara kami m