85. Kasih Bonus, Katanya

2817 Kata

Back to Rizdas’s POV Lima belas menit sudah, aku hanya menatap Mas Hanif yang terlelap di sampingku. Dia masih tampak pulas, membuatku bisa menatapnya dengan bebas dan rakus. Jam masih menunjukkan pukul empat lebih sepuluh menitan. Masih ada waktu sampai kami harus bangun dan mandi. Aku ingin menikmati lebih lama ‘pemandangan pagi’ yang menyegarkan ini. “Makin ganteng aja, perasaan … “ aku terkikik pelan. Tadi malam Mas Hanif benar-benar memegang janjinya. Dia membuktikan kalimatnya. Dia membuat pengalaman baru yang berbeda dari kemarin malam dan kemarin pagi. Yang ini lebih luar biasa lagi kurasa, karena dia betul-betul hanya memikirkanku. Semalam, entah berapa puluh kali dia bertanya padaku. Bagaimana kondisiku? Apa aku menyukainya? Apa aku nyaman? Apa dia menyakitiku? Bagian mana y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN