101. Sakit, tetapi Menyembuhkan

2310 Kata

“Kamu beneran baik-baik aja, kan, Da?” tanya Mas Hanif setelah memastikan tukang rongsok bernama Niko itu diringkus petugas. Aku sendiri kini sudah duduk di salah satu kursi yang berada di dekat pohon belimbing samping restoran. “Baik-baik aja, kok. Cuma kaget dikit. Kan tadi enggak sampai jatuh. Untung Mas sigap nahan tanganku.” “Mas kan udah bilang jangan maju, kamu malah ngeyel.” “Maaf …” ujarku sembari menunduk. “Aku terlampau kepo karena reaksi Mas sekeras itu.” “Ini reaksi refleks karena Mas kaget dia ada di Pulau Seribu. Tempat yang enggak pernah Mas bayangin sebelumnya.” “Dia salah satu pembully-kah, Mas?” Mas Hanif terdiam beberapa saat, lalu mengangguk. “Iya, dia salah satu pembully. Tapi dia bukan ketuanya. Kan ada beberapa orang, nah … dia salah satu anak buah yang paling

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN