66. Rindu yang Tak Tertahankan

2209 Kata

Keesokan hari … Kondisiku kembali membaik. Panasku turun, sakit di badanku pun sudah jauh berkurang. Tadi aku kembali mandi keringat— bahkan lebih parah dari kemarin, dan di situlah aku merasa badanku menjadi betul-betul ringan. Kini aku baru selesai mandi dan sedang menyisir rambut. Mas Hanif sedang mengemasi barang-barang kami. Setelah ini kami akan check out karena sore ini juga kami harus pulang ke Semarang. Aku sempat bernego minta sehari lagi di Jogja, tetapi Mas Hanif tidak mengizinkan. Dia tidak membolehkanku lebih lama lagi tinggal di kota ini. “Barang-barang di kosmu banyak, Da?” “Cuma satu koper kecil. Tapi kayaknya bakal enggak muat karena ada barang tambahan.” “Enggak papa. Yang penting diberesin, nanti ditaruh bagasi.” Aku mengangguk.”Iya.” Setelah aku selesai mengeri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN