23. Akting atau Sungguhan?

1950 Kata

“Ehmmm!” Aku berjengit kaget ketika mendengar deheman Ibu yang sangat keras. Aku sampai refleks mengusap d**a berulang kali. Kupikir sedang tidak ada orang lain di rumah karena sejak tadi terasa sepi. “Ibu ini, lho! Ngagetin aja. Kenapa dehem-dehem kaya gitu?” “Ada yang putih-putih mengkilap, nih, kayaknya.” Aku langsung menyembunyikan tanganku. Sebenarnya kalau Ibu tahu ya bagus-bagus saja, tetapi ternyata aku tetap malu. Sejujurnya, tiap ingat bagaimana cincin ini kudapatkan, aku agak miris. Bagaimana mungkin aku dilamar dengan cara yang sangat tidak umum? Jangankan romatis, yang ada sedikit terpaksa. Namun, aku tidak menyesal. Setidaknya, untuk saat ini. Dan semoga saja seterusnya akan begitu. Benar kata Mas Hanif, hubungan orang dewasa dibutuhkan lebih banyak kerealistisan. Modal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN