Sometimes, the quietest mornings leave the loudest echoes in our hearts. *** “Pakai baju dulu, Ta,” ujar Sofi, yang kelima kali. “Ta baju tutul aja.” Bintang Altair mungil itu masih saja menolak. Kepalanya melongok lagi, memperhatikan mesin cuci yang berputar. “Tuh bajunya, Mama.” “Pakai yang bear dulu. Nanti kalau sudah selesai dicuci, baru ganti dengan baju turtle lagi.” “No! Tutul aja.” “Anta aja pakai yang fox dulu.” “Ta mau tutul, Mama.” Sofi menghela napas panjang. Langit pagi itu berwarna biru pucat, ditemani awan-awan serupa gulali. Semilir angin bertiup dari jendela laundry area, mengelus lembut wajah Sofi saat ia menegakkan punggung kembali. Mungkin sudah waktunya menyerah merayu Alta memakai pakaian lain sementara. Ia lanjut menyampirkan selimut-selimut di tiang jemuran