Dari pagi, Anya sudah merasa tidak enak pada perutnya. Entah mengapa, mengingat wajah bosnya saja membuat perutnya langsung menegang. Rasanya seperti ada beban tak terlihat yang menghimpit. Mungkin dia sedang stres sekarang, tanpa sadar. Namun, Anya tetap berusaha profesional. Dia tidak ingin gara-gara kejadian hari Jumat siang kemarin itu membuatnya ngambek pada bosnya dan memilih tidak masuk kerja. Itu bukan Anya! Pukul sembilan pagi, Anya sudah tiba di kantor. Hal pertama yang ia perhatikan adalah tempat parkir. Mobil Shaka, yang biasanya terparkir di lobi agak pinggir, belum tampak di sana. Hal itu cukup membuatnya lega, setidaknya untuk sementara. Setelah menyapa satpam, Anya menuju lift untuk naik ke lantai tiga. 'Ting.' Pintu lift terbuka. Anya melangkah keluar dari kotak besi it