Dimitri menyandarkan punggungnya yang terasa lelah, ia belum sempat beristirahat di rumah, karena setelah perdebatan dengan kakak lelakinya, ia langsung memilih pergi untuk menenangkan diri. Memejamkan matanya sejenak sambil memijat kepalanya yang terasa berdenyut, rasanya seperti ingin pecah. Dimitri memikirkan bagaimana caranya agar Darren tak mengetahui lagi semuanya tentang wanita itu. Bahaya juga jika kembarannya itu sampai datang kemari dan sampai berbuat tak senonoh pada wanita yang sudah menjadi miliknya. “Tidak! Darren tak boleh mengetahui lebih jauh tentang wanita itu. Aku tak ingin, jika keberadaan wanita itu terancam karena Darren mengetahui banyak hal.” “Tapi, kalau wanita itu aku pindahkan, akan lebih bahaya lagi. Tempat ini sudah yang paling aman sebenarnya, ah sudahlah!