enam puluh dua

1553 Kata

Jean meminta pak supir untuk segera turun, dan pihak keamanan membantu untuk membawa peti tersebut masuk. Detak jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, segala macam pikiran buruk berkecamuk di dalam kepalanya. Apa isi dari peti tersebut menjadi pertanyaan besar baginya, tapi satu hal yang lebih membuatnya khawatir adalah keadaan Felix dan Pengasuhnya di dalam rumah, ya wanita itu berpikir jika cucunya sudah berada di dalam rumah dalam keadaan baik-baik saja. “Bagaimana, Pak?” tanya Jean saat pak supir kembali masuk ke dalam mobil. “Peti digotong masuk ke dalam dulu, Nyonya. Sesuai dengan perintah, setelah itu nantinya kita akan cek bersama-sama.” Jean mengangguk dengan segala macam kecemasan di dalam dirinya. Berdoa dalam hati, agar tak ada masalah apapun dengan keluarganya itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN