50. Memberi Bukti Nyata

2472 Kata

Yuna menghela nafas berat saat telah sampai di depan rumah. Dan tepat saat itu juga Kania membuka pintu. Saat jam dimana Yuna sudah saatnya pulang, Kania akan menunggu dan mengintip lewat jendela. Dan ketika melihat Yuna telah tiba, Kania akan segera membuka pintu. Brugh! Tiba-tiba Yuna segera memeluk Kania bahkan tanpa mengucap salam. Sontak hal itu membuat Kania terkejut. "Ada pa, Ma?" tanya Kania yang keheranan. Yuna melepas pelukan dan mengukir senyumnya. "Tidak apa-apa, Sayang. Mama sangat lelah, dan memeluk Kania membuat lelah mama hilang," jawab Yuna. Kania mengedipkan mata pelan mencari kebenaran dari ucapan mamanya lewat pandangan mata. "Mata mama sembab, Mama habis menangis?" tanya Kania seraya mengusap lembut kerutan halus di bawah mata mamanya. "Tidak, Sayang. Mungkin k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN