48. Keputusan

1372 Kata

"Mengenai yang dikatakan ibu sebelumnya, tidak usah kau pikirkan." Waktu hampir menunjukkan pukul delapan malam dan saat ini Revan dan Yuna masih duduk di sofa ruang tamu setelah makan malam sebelumnya. Sementara Kania tengah membaca di ruang baca yang telah Akbar sediakan. Mengetahui Revan akan membawa Kania ke rumah, ia membeli banyak buku dan menyulap ruangan kerjanya menjadi ruang baca dengan banyak buku anak dan buku lainnya. "Maaf." Hanya kata itu yang dapat Yuna katakan. Revan segera menoleh ke arah Yuna yang duduk tak jauh darinya. "Tidak apa-apa. Dan aku minta maaf, kau harus menginap," ujarnya. Karena kedua orang tuanya bersikukuh meminta Kania harus menginap. Yuna yang hanya menunduk menatap ujung sepatu flat shoes-nya membuka suara, "Jujur saja aku merasa canggung dan tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN