Indah dan Enggar sampai di rumah. “Bagaimana?” pertanyaan mama Enggar menyambut kepulangan mereka. “Positif, Ma. Masuk delapan minggu,” jawab Indah. “Alhamdulillah.” Tidak seperti wajah Indah yang sumringah, wajah Enggar justru terlihat tidak bahagia. “Kamu kenapa? Istri hamil, kok, kusam gitu mukamu?” “Enggar capek, Ma.” “Banyak alasan kamu.” “Enggar ke kamar dulu,” pamit pria itu. Tidak memedulikan sang mama yang sudah siap untuk mengomel, namun dibatalkan. “Maklumi sikap Enggar, ya, Ndah. Mungkin dia memang benar-benar capek.” “Iya, Ma. Indah tahu, kok.” *** “Biar Abi mandi sama saya, Mbak,” ujar Yanti saat melihat Indah akan memandikan bocah itu. “Tidak usah. Saya masih mampu,” tolak Indah. Dalam hatinya, ia sangat kesal dengan babysitter itu. Kenapa tidak juga peka? A