“Apa yang kita lakukan, Yan?!” pekik Enggar. Ia langsung turun dari ranjang dan segera mengenakan pakaiannya kembali yang tergeletak di pinggir ranjang.
Yanti mengucek mata. “Mas ... Mas Enggar sudah bangun?” tanyanya sambil membetulkan posisi selimut.
“Apa yang sudah kita lakukan, hah?!”
“Mas jangan pura-pura lupa. Mas Enggar yang semalam memintanya,” jawab Yanti dengan mimik tidak percaya pada kalimat yang baru saja Enggar ucapkan.
“Tidak. Tidak mungkin. Tidak mungkin aku bertindak kurang ajar padamu.”
“Mas Enggar lupa, Mas Enggar pernah melakukannya pada Mbak Indah?”
“Tapi waktu itu aku mabuk!”
“Sudahlah, Mas. Kita melakukannya suka sama suka. Aku tidak akan mempermasalahkannya.” Tanpa malu, Yanti turun dari ranjang. Tubuh telanjangnya ia biarkan terekspose mata Enggar.
Gadis
