Elang yang sibuk dengan pekerjaannya terganggu dengan suara ribut di luar ruangannya. Dia menggeram marah mendengar suara berisik yang mengganggunya bekerja. “Sial! Suara apa sih itu?” Elang berdiri dan berjalan ke arah pintu dan membukanya, terlihat seorang wanita cantik sedang mengamuk pada staf, satpam dan Reyhan. Semua mata melihat ke arah Elang, Elang yang berdiri sambil memasukkan tangannya di saku celananya. Staf dan satpam menunduk melihat wajah murka Elang. “Hai Elang, lihatlah karyawan rendahanmu ini melarangku buat bertemu denganmu.” Katanya manja membuat Elang jijik. Reyhan tersenyum melihat wajah jijik Elang saat Arika berucap manja pada Elang. “Aku yang menyuruhnya.” Kata Elang santai membuat Arika semakin malu. “Kenapa Lang, aku kan ma—“ “Rey, tolong urus semua