“Mas Elang!” Teriak Arbela melihat Elang di bopong Reyhan dan Arthur. Arbela menghampiri Elang dengan perasaan khawatir karena Elang terlihat acak-acakan, dasi tang sudah terlepas dari kemejanya, juga kancing kemejanya sudah terbuka. “Panas!” Keluh Elang. “Kak Rey, kenapa dengan Mas Elang?” tanya Arbela. Elang yang mendengar suara lembut Arbela seketika dia berahli memeluk Arbela. “Baby bantu aku, aku sudah tidak tahan lagi. Kata Elang dengan suara beratnya membuat Arbela bergidik ngeri. Arbela menatap Reyhan dan Arthur, sedangkan mereka yang di tatap Arbela pun saling tatap dan kembali menatap Arbela. Sedangkan Elang mulai menciumi ceruk leher Arbela. Arbela berusaha menahan desahan yang akan keluar dari mulutnya. “Bel, bantu Elang. Dia butuh kamu, dia di jebak seseorang den