35. Permintaan Kian

2325 Kata

Laki-laki tetaplah laki-laki, banyak modus-nya. Tak terkecuali Mas Kian. Bisa-bisanya dia malah dengan santainya mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ingin protes pun percuma. Aku tetap kalah. Iya, ini masih tentang Mas Kian yang tiba-tiba mengecup bibirku berulang kali. Dia baru berhenti setelah aku meraih kedua pipinya dan menariknya sampai kesakitan. Kini, Mas Kian terus menggandeng tanganku. Sejak turun dari mobil, tanganku langsung dia genggam erat seolah tidak akan pernah dia lepas. Mau tak mau, aku patuh. Aku lelah untuk mendebat. Pergi ke kos Mila saja, Mas Kian susul. Mau pulang, Bunda dan Ayah juga pasti akan lebih membelanya. Tidak ada pilihan lain selain mengikuti apa maunya. Dan ya, malam ini aku akan menginap di apartemennya. “Kamu udah makan, kan, Fi?” tanya Mas Kian b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN