64. Foto Penuh Makna

1902 Kata

“Kian lahir di Magelang, Fi. Kami teman TK, SD, SMP, lalu kerja. Udah, aku cuma bisa bilang itu aja. Sisanya kamu cari tahu sendiri. Permisi!” Aku terus terngiang-ngiang apa yang Mas Ulum katakan saat di rooftop. Aku bahkan nyaris tidak bisa tidur semalaman, padahal aku lelah karena kerjaan sedang banyak-banyaknya. Menjelang resign, rasanya ada saja yang harus kukerjakan. Bahkan melebihi hari-hari biasanya. Sebenarnya, clue dari Mas Ulum hampir tak membantu karena aku sudah menduganya. Namun setidaknya, bagian ‘Mas Kian lahir di Magelang’ adalah fakta. Bukan lagi asumsi belaka. Selain itu, aku juga bisa paham posisi Mas Ulum. Dia benar, dia tidak berhak membocorkan rahasia orang lain. Ya, sekalipun aku sangat butuh informasi darinya, tetapi aku tidak bisa memaksanya. Aku mencoba untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN