"Papah!" teriak Sonia. Gadis itu keluar dari mobilnya Rizki dan mengejar seorang laki-laki yang memakai setelan jas berwarna navy yang saat ini hampir memasuki sebuah rumah megah bersama seorang perempuan.
Aku dan keempat sahabatku hanya bisa terdiam melihatnya. Lalu beberapa menit kemudian Rizki berlari keluar mengikuti. Lantas aku, Irene dan Hezel pun iku menyusul. Kakiku yang agak sakit berjalan dengan sedikit tertatih.
"Sonia?" Papahnya menghampiri. Sementara perempuan yang saat ini berada di sampingnya terlihat menatap Sonia dengan datar. "Kamu ngapain di sini?" Papahnya Sonia mengusap puncak kepalanya.
Sebelum menjawab, Sonia menatap perempuan sexy yang berada di samping Ayahnya itu. "Sonia nyariin Papah, pulang yuk Pah. Kasian Mamah ...," pintanya dengan memelas. Membuat lelak
