Arjuna POV. "Mohon untuk segera mengingat semuanya, Pangeran. Kasihan Putri Alesya." Aku sungguh bosan pada apa yang dikatakan prajuritku ini. Kenapa aku harus mengingat perempuan manusia itu. Aku tidak punya hubungan apa pun dengannya. Dan lagi, aku sudah membuat Ariamba sampai babak belur gara-gara dia melarangku untuk mengambil darah manusia manis itu. Ya ..., aku mengakuinya. Kalau gadis itu sangat cantik untuk seukuran manusia. Tapi bukan berarti aku akan mengiyakannya untuk bersikap baik padanya. Dia sudah sangat lancang menciumku tadi. Duh, kenapa manusia itu aneh sekali. "Kamu jangan berisik! Nanti kamu saya banting seperti tadi!" "Tapi saya tidak akan mati, hanya karena pangeran membanting saya!" sahut Ariamba lagi. Aku kembali mengingat bagaimana mobil itu hampir menabrak m