Aku menemui Ariamba bersama Rizki yang mengantarkanku. Sedangkan laki-laki itu kembali pergi setelah Ariamba meminta ijin kalau dia ingin bicara denganku. Saat ini Ariamba duduk di kursi kayu, di sampingku yang duduk di kursi roda. Kami saat ini sama-sama menatap ke arah taman bunga mawar di taman itu. Angin siang hari menyapu rambutku. Ariamba masih terlihat bingung dengan apa yang akan ia katakan padaku. "Saya bingung dari mana harus mengatakannya." Dia terdiam sesaat. "Pangeran sudah tidak lagi mengenali Putri!" Apa! Aku menoleh padanya dengan kedua mataku yang melebar. "Maksud kamu?" Dan aku bisa melihat bagaimana tatapan Arjuna tadi pagi. Dia tidak peduli padaku ... "Pangeran terluka sangat parah karena serangan elang hitam. Kami tidak punya cara lain selain memberikan pange