> BAB 8 <

1146 Kata

Dengan sebal aku menatap menu makanan di meja, semuanya menggunakan udang, entah di sengaja atau tidak yang pasti Reina sangat lahap memakan masakannya sendiri. Begitupula dengan Pramuja, dia sangat menikmati makanan yang di buat oleh Reina. "Kenapa tidak makan Zahra?" tanya Pramuja sambil menatapku heran. "Aku tidak nafsu makan Tuan Pram," jawabku pelan. "Apa karna aku yang memasak?!" tanya Reina dengan tatapan mengejek. "Tidak juga, siapapun yang memasak, kita harus tetap menyukainya. Karna menyia-nyiakan makanan itu tidak baik, sama dengan perbuatan syetan," jawabku kesal. "Kalau begitu makanlah Zahra, aku tidak mau kau sakit," sahut Pramuja sambil menatap mataku tajam. "Kau tidak perlu takut padanya Pram, dia hanyalah gadis manja yang sukanya mengadu pada Papa," ejek Reina sambil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN