> BAB 9 <

1852 Kata

Pramuja memasuki kamarku dengan nampan berisi makanan di tangannya. Ada sop, telur dadar dan juga nasi putih yang kelihatannya masih hangat. Aromanya benar-benar sangat menggoda. Dia tersenyum ke arahku. Ada sinar kebahagiaan di matanya. "Masakan sudah matang nyonya Zahra, silahkan menikmati," ucapnya sambil duduk di sebelahku. "Wah, terima kasih Tuan Pramuja," jawabku sambil tersenyum. Pramuja menatapku penuh minat, dia menolehkan wajahku agar menghadap pada wajahnya. Setelah dekat, bibir seksinya maju dan mengecup bibirku singkat. Perlakuannya benar-benar membuatku nyaman. Aku serasa di manja dan di perhatikan. Terlebih lagi saat ular tadi datang, entah kenapa kesedihanku berubah menjadi rasa bahagia. "Aku sangat senang melihatmu bahagia Zahra, jangan bersedih lagi. Oke, berjanji

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN