Pulang Ke Rumah.

1065 Kata

Ira kembali ke ruangan Hannan dua jam kemudian, membawa dua eksemplar kontrak yang sudah dicetak, ditandai dengan penanda merah di bagian tanda tangan. Dia meletakkannya di meja tanpa banyak kata. Hannan hanya mengangguk kecil tanpa mengalihkan pandangan dari layar. Sesaat hening. Lalu, tanpa basa-basi, Hannan bersuara kembali. "Bagaimana dengan Dirga?" Ira, yang sudah bersiap keluar, kembali menoleh. "Sudah saya urus sesuai perintah, Pak. Geraknya biasa. Pulang larut, sering keluar masuk kantor hukum. Dua kali ke rumah ibunya. Belum ada yang mencurigakan." Hannan menautkan jemari di depan wajahnya, berpikir sejenak. "Apa dia pernah berusaha menghubungi Andini?" "Belum pernah. Sejauh ini, hanya sekali. Tidak lama setelahnya surat perceraian dikirim ke alamat rumah sakit." Ruangan ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN