Langit sudah gelap saat pelayan rumah membuka pintu ruang makan utama. Lampu gantung kristal yang bergelayut di langit–langit memantulkan cahaya temaram yang hangat. Meja makan panjang itu hanya dipenuhi oleh tiga piring—tiga kursi yang ditempati oleh Hannan, Lena, dan Andini. Selebihnya kosong. Seperti biasa. Andini duduk di ujung meja, di sebelah Lena. Lingga berada di ruang bayi bersama perawat jaga. Ini kali pertama dia makan di meja makan keluarga Alfaruq sejak menandatangani kontrak. "Silakan dimulai, Bu, Tuan," ucap salah satu staf sebelum meninggalkan ruangan. Hannan membuka serbetnya dan meletakkannya di pangkuan, gerakannya tepat dan terukur. Sedang Lena mengambil sendok sup perlahan, lalu mengangguk pada Andini. Mempersilakan tamu—Ibu s**u bagi cucunya itu—ikut memulai. "Ti