Cara Lama.

1107 Kata

Pengacara cantik kontrofersial itu masih tidak menyangka, dia akan kembali melihat pria yang dulu selalu muncul dalam kolom berita: Hannan Alfaruq—datang ke kantornya. Pemilik perusahaan yang namanya diasosiasikan dengan keangkuhan dan kemenangan. Sosok pria dengan jas abu–abu, bahu kokoh dan pandangan tajam itu kini berdiri tepat di depan Saskia. Wajahnya tidak berubah sedikit pun sejak pertemuan mereka bertahun-tahun lamanya—dingin, rapi, dan jauh. "Kau jatuh cinta, Hannan. Tidakkah kau menyadari itu?" ejek si Cantik, berterus terang. "Kepedulianmu bukan hanya sekadar kepedulian." Saskia tidak pernah takut pada siapapun—termasuk Hannan. Itulah yang membuatnya berbeda, alasan Hannan mempercayainya. "Hentikan, Saskia." Hannan memperingati dengan tajam. "Jangan buat saya menyesal sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN