Dunia Hannan.

1043 Kata

Langit mendung menggelayut di atas gedung tinggi yang menjadi markas besar salah satu perusahaan multinasional milik Hannan. Di lantai paling atas, ruangan dengan jendela kaca menghadap cakrawala kota tampak mewah namun steril. Hannan berdiri di dekat jendela, tangan di saku celana, matanya menatap lurus ke kejauhan. Ketukan di pintu menggema pelan. Tidak menunggu izin, seseorang membuka pintu dengan angkuh dan masuk. "Aku selalu lupa betapa tampannya penampilanmu saat mengenakan warna hitam," gumam suara perempuan itu lembut, menyisipkan kesan menggoda. Aroma parfumnya langsung memenuhi ruangan. Wanita itu adalah Saskia—pengacara ternama yang kini melangkah penuh percaya diri ke dalam ruangan, mengenakan setelan jas putih ketat dan stileto merah darah. Hannan hanya menoleh sekilas. "T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN