Setetes Harapan dalam Pelukan.

1100 Kata

Di tengah ruang rapat lantai tertinggi gedung perusahaan, Hannan duduk di kursi utama. Mengenakan setelan hitam sempurna, kontras dengan mata tajam yang sanggup membuat setiap detak jantung para bawahan terasa berdentam di kepala. Pusat perhatian sang CEO ada pada layar proyektor yang penuh dengan grafik, laporan, dan rencana strategis. Sementara di kedua sisi meja rapat, para direktur dan manajer senior tampak serius, beberapa berkeringat di bawah tekanan suasana yang tegang. Di tengah seriusnya suasana, getaran ponsel di saku jas Hannan memecahkan konsentrasi sejenak. Satu lirikan sekilas membuatnya mengerutkan dahi. "Ibu" terbaca jelas di layar. Tanpa banyak ekspresi, Hannan mengangkat telepon, menempelkan ke telinga dengan satu tangan sementara tangan lainnya masih mengetuk-ngetuk m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN