Kegelisahan Raffa.

1057 Kata

Suara announcer menggema beberapa saat kemudian, memberitahukan jika penerbangan menuju Tokyo sudah kembali normal dan tak lupa permintaan maaf dari perusahaan maskapai tersebut karena sudah menunda jadwal. “Mereka tidak menjelaskan alasannya!” gerutu Ronald seraya menarik koper milik Vanesha. “Yang penting berangkat!” sahut Vanesha yang melangkah lebar-lebar di sampingnya. Ronald menoleh padanya, melihat ada keteguhan di wajah adiknya itu. Sepertinya kisah cintanya bersama Raffa memang harus berakhir dengan cara seperti ini. “Jangan lupa untuk memberi kabar, kau itu suka abai soal itu padahal aku ini satu-satunya keluarga dan kita hanya memiliki satu sama lain jika terjadi sesuatu!” katanya. Vanesha tersenyum, ada nada sedih di dalam suara kakaknya itu. “Iya, aku akan menelepon tiap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN