Frans mengamuk ketika tahu penyerangan itu banyak memakan korban dari anak buahnya, termasuk Jack yang sampai sekarang tak kunjung kembali. “Sialan!” teriaknya marah, sudah habis samsak latihan dan barang-barang yang ada di markas dia banting dan hancur. “Bos." “Apa!” hardik Frans mendelik tajam pada anak buahnya yang hendak melapor. Orang itu langsung menunduk dan mengkerut takut di tempatnya berdiri. Frans mengumpat, dia lalu menghela napas dalam-dalam untuk meredakan emosinya. “Ada apa?” tanyanya dengan nada melunak. Orang itu melirik pada teman-temannya, mereka sama takutnya dan memberi isyarat untuk dia saja yang bicara. “Bos, kami membawa kabar tentang Raffa,” ucapnya menahan takut. Frans tertegun, dia menoleh dan memutar tubuh sepenuhnya lalu berkacak pinggang. “Jack masi