Ronald berniat menemui Raffa untuk membicarakan soal pernikahan, tapi ketika dia hendak masuk ke mobil, seorang pria berpakaian serba hitam menghampirinya. “Permisi, Tuan, Anda bisa ikut kami sekarang!” katanya dengan nada kaku. Ronald mengerutkan kening, seketika dia menjadi waspada. “Siapa kau?” tanyanya seraya memasukkan tangan ke balik jaket, meraba pistol yang selalu dibawanya. Pria itu pun melirik ke arah tangan Ronald, mengerti jika dia sudah membuatnya merasa terancam. “Saya diminta Tuan Raffa untuk menjemput Anda!” jelasnya. Ronald meluruhkan bahunya saat itu juga, dia menggeleng seraya menarik kembali tangannya, melepaskan gagang senjata api di dalam jaketnya. Dia sudah bisa menebak apa maksud dari Raffa. “Apa ini namanya bersikap sopan terhadap calon kakak ipar!” dengusny