Edo yang menelepon, dia menanyakan keadaan Vanesha setelah mendengar kejadian di pelabuhan hari ini. "Aku baik-baik saja, jangan khawatir!" sahut Vanesha seraya duduk di pinggir tembok pembatas pagar balkon, dia melempar pandangannya ke bawah sana dan melihat sebuah mobil memasuki halaman kantor. "Jusru yang aku sesalkan, kenapa kau tidak terluka saja supaya bisa berhenti melakukan penyelidikan!" tukas Edo. Perhatian Vanesha pun seketika teralihkan dan fokus kembali pada pembicaraan mereka. "Apa?" tukasnya sambil tertawa bingung dengan ucapan Edo. Edo menarik napas berat. "Ya, karena selain terluka, tak ada yang bisa menghentikanmu mencari kebenaran, Vanesha. Aku yakin musuh kita itu berharap kau lah yang terkapar di sana dan masuk rumah sakit!" paparnya. Vanesha tertawa ringan seol